Description

Inilah kitab (buku) Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman Orang-Orang Shalih dari Sabda Tuannya Para Rasul) yang disusun oleh al-Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi rahimahullah. Buku ini mengandung banyak pelajaran yang harus dimiliki setiap muslim dan muslimah. Buku ini menjadi rujukan seluruh ulama dan menjadi warisan ilmiah dari berbagai masa yang senantiasa dinanti dan diterima.

Buku ini adalah sebuah warisan bersejarah dan akan senantiasa ada sepanjang zaman selama masih ada para penuntut ilmu. Penyusun buku ini, yakni al-Imam al-Hafidz rahimahullah yang baik perangainya. Harapan besar beliau adalah bisa menyusun berbagai ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyusunnya dengan membagi-baginya menjadi beberapa buku dan beberapa bab.

Beliau rahimahullah memulainya dengan Kitab al-Ikhlas dan menutupnya dengan Kitab al-Istighfar. Dan Maha Suci Allah yang telah memberikan taufiq kepadanya untuk memulai dan mengakhiri buku ini. Ini juga bisa menunjukkan keikhlasan beliau dalam menyusunnya. Oleh karena itu, buku ini mendapatkan sambutan dan penerimaan yang agung dan menyebar luas ke seluruh dunia, dalam beberapa kurun waktu, dan sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Buku ini mencakup kumpulan hadits yang mengandung pelajaran penting dan curahan semangat yang besar dalam penyusunannya dan penjelasannya, dan mengutamakan keshahihan hadits dari sisi sanad dan matannya, kemudian diberikan penjelasan dari kalimat-kalimat yang kurang dipahami sehingga kitab ini hadir dengan kesempurnaan. Segala puji bagi Allah sehingga buku ini menjadi sumber rujukan turun temurun bagi siapa saja yang ingin mendapatkan ilmu dan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Buku ini mencakup berbagai faidah sehingga bermanfaat bagi setiap muslim dan muslimah. Kami sertakan beberapa faedah dan hukum yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah.

Dan sebagai pembuka, penulis mengawalinya dengan hadits niat, dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).